bukan hanya sekedar puisi menurut saya, tapi sudah seperti syair mantera yang di tulis dengan penuh emosi sehingga bait demi bait dan kata demi kata memiliki makna yang dalam.
mungkin hanya teman teman yang pernah berjumpa dengan Penulisnya saja yang bisa merasakan energi dari puisi ini tapi jika temen-temen pembaca Blog ini membaca beberapa kali dengan memahami setiap susunan kalimatnya terlebih saat kita akan melangkah memulai sebuah pengembaraan yang meninggalkan tanah kelahiran kita, Mungkin akan merasakan juga Energi yang terkandung dalam Puisi ini :
PERAHU
Bismillahi majreehaa wa mursaahaa, kulayarkan perahuku
Mengharungi samudra semestaMu dalam samudra semestaku
Berbekal sejuta do’a dan harapan menggebu
Pembungkus tubuh sejak dalam kandungan ibuku
Berbekal kompas Bismillah yang diajarkan ayahku
Di Universitas kehidupan yang menjadi almamaterku
Bismillahi majreehaa wa mursaahaa, kulayarkan perahuku
Mengharungi samudra semestaMu dalam samudra semestaku
Setelah kutinggalkan tanah kelahiranku
Di perbatasan cakrawala awal pengembaraan
Setelah kutinggalkan sejerit tangisan
Di pintu gerbang rahim kehidupan
Bismillahi majreehaa wa mursaahaa, kulayarkan perahuku
Mengharungi samudra semestaMu dalam samudra semestaku
Menembus amukan badai, melawan hantaman gelombang
Meremuklantakkan batu-batu karang yang menghadang
Membelah malam-malam kelam ditinggalkan bintang-bintang
Memburu hari-hari di perbatasan fajar yang merentang
Bismillahi majreehaa wa mursaahaa, kulayarkan perahuku
Mengharungi samudra semestaMu dalam samudra semestaku
Mengharungi makna kesemestaan samudraMu dalam samudraku
Mengharungi makna kehidupan samudra semestaMu dalam samudra semestaku
Mengharungi symbol-simbol samudra semestaMu dalam samudra semestaku
Mendendangkan puisi-puisi samudra semestaMu dalam samudra semestaku
Memecahkan rumus-rumus samudra semestaMu dalam samudra semestaku
Merenangi arti gelombang samudra semestaMu dalam samudra semestaku
Merenangi arti debur ombak samudra semestaMu dalam samudra semestaku
Mengharungi daratan samudra semestaMu dalam samudra semestaku
Mengharungi belantara samudra semestaMu dalam samudra semestaku
Mengharungi tatasurya samudra semestaMu dalam samudra semestaku
Mengharungi cakrawala samudra semestaMu dalam samudra semestaku
Bismillahi majreehaa wa mursaahaa, kulayarkan perahuku
Mengharungi samudra semestaMu dalam samudra semestaku
Meninggalkan tanah kelahiran di perbatasan awal pengembaraan
Menuju batas akhir perjalanan, disaat perahu kulabuhkan
Bachrum Bunyamin
Yogyakarta, 1992
Sumber : Blog Sanggar Nuun
Posted by : Admin ~ / e-Clopedia
Artikel Bismillahi majreehaa wa mursaahaa ini Diposting oleh :Admin Kritik dan saran dapat disampaikan via kotak komentar.. atau pada menu Contact Us,
~ Terima kasih atas kunjungannya Semoga Bermanfaat.~
~ Terima kasih atas kunjungannya Semoga Bermanfaat.~